home

Jumat, 21 Oktober 2016

STORY MY LIFE

 
wahai teman sebayaku, jika engkau
mengingat awal masa mudamu dengan
kegembiraan dan menyesalinya karena
ia telah berlalu. Namun aku mengingatnya
seperti seorang narapidana
yang dipanggil kembali oleh jeruji dan
belenggu penjaranya. Engkau menganggap
tahun-tahun antara masa kecil
dan masa muda sebagai masa kejayaan
yang bebas dari kurungan dan
kesusahan. Namun aku menyebut
tahun-tahun tersebut sebagai kesunyian
yang menyedihkan yang jatuh seperti
benih yang masuk dan tumbuh
di hatiku dan tidak dapat menemukan
jalan keluar menuju dunia pengetahuan
dan kebijaksanaan. Sampai
akhirnya cinta hadir dan membuka
pintu hatiku dan menyinari sudutsudutnya.
Cinta memberiku sebuah
lidah dan air mata. Orang-orang mengingat
kebun-kebun, anggrek-anggrek,
tempat-tempat pertemuan, pojok-pojok
jalanan yang menyaksikan permainanmu
dan mendengarkan bisikanmu yang lugu.
Aku juga mengingat tentang sebuah
tempat yang indah di sambori bima ntb
. Tiap kali kututup mataku, aku
melihat lembah-lembah itu penuh
dengan sihir dan ambisi, gunung-gunung
yang tertutup oleh kemuliaan
dan kebesaran itu berusaha untuk
meraih langit. Tiap kali aku menutup
telingaku dari kebisingan kota, aku
mendengar gemericik air sungai dan
gemerisik dahan-dahan. Semua keindahan-
keindahan itu -yang kubicarakan
sekarang dan kuamati seperti
seorang anak kecil yang terpisah
dari susu ibunya— melukai jiwaku. la
memenjarakanku dalam kegelapan
masa muda seperti seekor burung
elang yang ada di dalam sangkar ketika
ia melihat kawanan burung terbang
bebas di langit yang luas. Lembah-
lembah dan bukit-bukit itu membakar
imajinasiku namun pikiran-pikiran
pahit menghalangi hatiku dengan
jaring tanpa harapan.
Tiap kali aku pergi ke ladang, tiap
itu pula aku kembali dengan kecewa
tanpa mengerti apa yang memicu
kekecewaanku. Tiap kali aku memandangi
langit yang kelabu aku merasa
hatiku menciut. Tiap kali aku mendengar
nyanyian burung dan celoteh
musim semi aku terluka tanpa mengerti penyebab penderitaanku. Orang bilang,
bahwa pengalaman membuat
seseorang kosong dan kekosongan
membuatnya tanpa beban. Mungkin
itu benar bagi orang-orang yang dilahirkan
dalam keadaan meninggal dan
orang-orang yang hidup seperti mayat
yang dingin. Tapi seorang pemuda
sensitif itu lebih banyak merasa dan
sedikit mengetahui. la merupakan
makhluk paling sial yang ada di bawah
matahari. Karena ia dikoyak oleh dua
kekuatan. Kekuatan pertama mengangkat
dan menunjukkanmu keindahan
hidup melalui awan mimpi-mimpi.
Sementara kekuatan kedua akaa
menjatuhkanmu ke dalam bumi, memenuhi
matamu dengan debu dan
menyergapmu dengan ketakutan dan
kegelapan.
Kesunyian itu memiliki kelembutan
dan tangan-tangan sutera. Namun
dengan jari-jari yang kuat ia menggenggam
hati itu dan membuatnya
sakit dengan kesepian. Kesunyian adalah
teman kesepian sebagaimana sahabat
kegembiraan spiritual.
Jiwa pemuda yang mengalami
kesepian seperti Lili putih yang tak
terangkai. la bergetar di hadapan angin
sepoi-sepoi yang berhembus, terbuka
hatinya di siang hari dan mengatup
kembali daun-daunnya saat bayangan
malam datang. Jika pemuda ini tidak
memiliki hiburan, sahabat atau teman
dalam permainannya maka hidupnya
akan seperti penjara yang sempit. Di
sana tidak ada yang dapat dilihatnya
kecuali sarang laba-laba. la tak akan
mendengar apa pun kecuali rayapan
serangga-serangga.
Kesepian yang membuatku terobsesi
selama masa mudaku bukan disebabkan
oleh kekurangan hiburan,
karena aku menikmatinya. Bukan juga
diakibatkan oleh kekurangan teman,
karena aku telah menemukannya.
Namun kesepian itu disebabkan oleh sebuah penyakit batin yang ringan yang membuatku mencintai kesunyian.
la membunuh kesenanganku pada
permainan dan hiburan. la memindahkan
sayap masa mudaku dari
bahuku. la membuatku seperti satu
pon air di antara gunung-gunung yang
dalam permukaan tenangnya yang
menampakkan bayang-bayang hantu
dan warna-warna awan-awan dan
pohon-pohon. Namun aku tak bisa
menemukan sebuah jalan keluar untuk
menuju samudera.
Itulah kehidupanku sebelum aku
berusia delapan belas tahun. Tahun
tersebut seperti puncak gunung dalam
hidupku. Karena ia membangunkan
pengetahuan tentang diriku dan membuatku
mengerti tentang perubahan
manusia. Di tahun tersebut aku dilahirkan
kembali dan jika seseorang
tidak dilahirkan lagi maka sisa hidupnya
akan seperti lembaran kosong
dalam buku kehidupan. Di tahun
tersebut aku melihat malaikat-malaikat
surga memandangku melalui sepasang
mata seorang perempuan cantik.
Aku juga melihat setan-setan dari
neraka mengamuk dalam hati seorang
manusia jahat, yang tidak melihat
malaikat-malaikat dan setan-setan
dalam kecantikan dan kebencian
hidup yang akan jauh bergeser dari
pengetahuan. Dan semangatnya akan terbengkalai oleh siring berjalannya waktu 
waktu itu pula aku ingin menjadi seperti apa yang aku pikirkan dan bukan apa yang di pikirkan orang lain 
THANKS A LOOT ALL PEOPLE YOUR READING MYSTORY 
my greetings
Ma'ruf Mahmud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar